SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
Pokok
Bahasan/Topik :
Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sub
Pokok Bahasan :
Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sasaran
|
:
|
Seluruh
Masyarakat desa romang lasa’
|
Hari
/Tanggal :
Senin, 20 April 2015
Waktu
/Tempat :
Jam 08.30 Wib, Di Desa Romang lasa’
A. Latar Belakang
Berdasarkan
data yang diperoleh, diketahui bahwa penyakit yang sering muncul pada musim
hujan adalah Demam Berdarah Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aegypti.
B. Tujuan
1.
Tujuan
Umum
Setelah dilakukan penyuluhan
diharapkan masyarakat dapat mencegah dan menangani demam berdarah dengue secara
mandiri.
2.
Tujuan
Khusus
Setelah diberikan penyuluhan masyarakat
mampu:
a. Mengetahui apa demam berdarah dengue
b. Mengetahui penyebab demam berdarah
dengue
c. Mengetahui tanda dan gejala demam
berdarah dengue
d. Melakukan pencegahan penyakit demam
berdarah dengue
C. Pelaksanann Kegiatan
1.
Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD) dan
Pencegahannya.
2.
Sasaran : Seluruh Masyarakat dan petugas
kesehatan yang berada di Puskesmas Ulak Karang
3.
Metode :
Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
4.
Media
dan Alat : LCD,
leaflet
5.
Waktu dan Tempat : Jam 08.30 WIB/ Di
desa romang lasa’
6.
Materi (Terlampir) : 3
Lembar
7.
Pelaksana
Moderator :
Penyaji : Supandi
Penyaji : Supandi
Notulis : Nurikhsan
Fasilitator : Syahrul Gunawan
Fasilitator : Syahrul Gunawan
8.
Strategi Pelaksana :
No
|
Kegiatan
|
Penyuluhan
|
Peserta
|
Waktu
|
1
|
Pembukaan
|
Salam
dan penjelasan tujuan penyuluhan
|
Klien
dan keluarga
|
5
menit
|
2
|
Penyampaian
materi
|
DBD
dan pencegahannya
|
Klien
dan keluarga
|
15
menit
|
3
|
Tanya
jawab
|
Klien
bertanya dan petugas menjawab pertanyaan
|
Klien
dan keluarga
|
10
menit
|
4
|
Penutup
|
Salam
dan memberikan kesimpulan
|
Klien
dan keluarga
|
5
menit
|
LAMPIRAN MATERI
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
A. Pengertian DBD
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan
oleh virus dengue yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama
demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
B. Penyebab DBD
Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan
oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti pada pembuluh darah.
Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di
kebun-kebun.
Ciri-ciri nyamuk tersebut adalah :
1.
Penularan
DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Meskipun dapat juga ditularkan
oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. Tubuhnya belang hitam
putih.
2.
Menggigit pada siang hari
3.
Berkembangbiak
pada air bersih dan jernih yang tidak mengalir
C. Tanda dan Gejala
1.
Demam
tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada
persendiaan, serta sakit kepala.
2.
Pendarahan dibawah kulit berupa : Bintik-bintik merah pada
kulit , mimisan, gusi berdarah , muntah darah dan BAB berdarah.
3.
Nyeri
perut ( ulu hati ) tapi tidak ada gejala kuning.
4.
Mual
dan muntah.
5.
Terjadi
syok atau pingsan pada hari ke 3 — 7 secara berulang—ulang. Dengan tanda syok
yaitu lemah, kulit dingin , basah dan tidak sadar.
HATI-HATI
!!
TANDA BAHAYA DBD :
a.
Pendarahan gusi
b. Muntah darah
c.
Penderita tidak sadar
d. Denyut nadi tidak teraba
Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat.
D. Masa
Inkubasi
Masa inkubasi
DBD biasanya 4 – 7 hari atau bahkan 3 – 15 hari sesudah masa tunas/inkubasi
selama 3 – 15 hari orang yang tertular dapat mengalami/menderita penyakit ini
dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :
q Bentuk
Abortif, Penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
q Dengue
Klasik, Penderita mengalami demam tinggi selama 4 – 7 hari nyeri-nyeri pada
tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak pendarahan
dibawah kulit.
q Dengue Haemorhagig Fever (Demam Berdarah
Dengue/DBD), Gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan pendarahan
dari hidung (Epitaksis/mimisan), mulut, dubur, dsb.
q Dengue
Syok Sindrom, Gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok/presyok. Bentuk
ini sering berujung pada kematian.
ΓΌ Tempat
Perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti
1.
Tempat penampungan air untuk keperluan sehari-hari seperti :
drum, tangki, tempayan, bak mandi/wc dan ember.
2.
Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari
seperti : tempat minum burung, vas bunga, barang-barang bekas (ban, kaleng,
botol, plastik,dll).
3.
Tempat penampungan air alamiah seperti : lobang batu/pelepah
daun, tempurung kelapa, potongan bambu.
E. Perawatan
dan Pengobatan
1.
Di
Rumah :
a. Beri penderita minum air yang banyak
(air masak, teh, susu atau minuman lainnya)
b. Cepat bawa kedokter, puskesmas atau
langsung ke rumah sakit apabila penderita tampak gelisah, lemah, kaki dan
tangan dingin, bibir pucat dan denyut nadi lemah.
E. Cara Pencegahan
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit DBD,
pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi
vektor nyamuk DBD.
Pemberantasan sarang nyamuk DBD adalah kegiatan membrantas telur, jentik
dan kepompong nyamuk DBD di tempat-tempat pembiakannya.
Cara memberantasan nyamuk DBD yaitu :
1.
Memelihara
lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2.
Melakukan
pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara : 4 M PLUS
1. Menguras
Wadah air yang terdapat di dalam bangunan seperti
bakmandi, ember vas bunga, tempat penampung air kulkas agar telur dan jentik
aedes mati.
2. Menutup
Menutup rapat
semua wadah air agar nyamuk aedes tidak dapat masuk dan bertelur.
3. Mengubur
Semua barang bekas yang ada disekitar rumah yang
dapat menampung air hujan seperti ban bekas, kaleng bekas dll, agar tidak
menjadi tempat bersarangnya nyamuk.
4. Memantau
Semua wadah air yang berpotensi sebagai tempat
pembiakan nyamuk aedes. Dengan jangan menggantung baju, membubuhkan larvasida,
dan tidur menggunakan kelambu.
Lakukan 4 M Plus Secara Rutin Seminggu Sekali Berantas Nyamuk Aedes
Aegypti
1.
Menyemprot
nyamuk dengan zat kimia
2.
Lakukan
pengasapan
3.
Menaburkan
serbuk ABATE
4.
Memberikan
ikan capung pada tempat penampungan air.
Daftar
Pustaka
Gubler
DJ. 2006. Dengue/dengue haemorrhagic fever: history and current status.
Novartis Found Symp. 277:3-16.
Kristina,
Isminah, Wulandari L (2004) "Demam Berdarah
Dengue" Litbang Depkes http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/052004/demamberdarah1.htm.
http://www.bratachem.com/abate/siklus.htm.
2004. Membasmi Jentik Nyamuk, Mencegah Demam Berdarah.